Rabu, 28 Desember 2011

cerita sedih seorang ayah

"Maafkan aku ayah... jika selama ini aku tidak bisa menjadi istri yang baik, makmum yang taat pada imamnya.. ibu yang tidak bisa merawat anaknya... tapi... aku akan selalu berusaha sampai ajalku tiba untuk jadi seperti apa yang ayah ingin kan...."

Alhamdulillah perkawinan kami yang baru 2 tahun kini telah dikarunia seorang putri cantik berumur 1,5 tahun yang bernama annisa. aku seorang pegawai swasta di sebuah kontraktor bangunan dan istriku tercinta seorang guru SD, yang sama-sama didaerah jakarta utara. kami atau tepatnya aku sangat bahagia dengan keluarga kecilku dengan seorang istri yang cantik, pengertian dan sabar, serta seorang putri yang saat ini sedang lucu-lucunya...
Walaupun kami sama-sama bekerja dijakarta, namun daerah kantor kami lumayan jauh sehingga aku dan istriku pergi ke kantor dengan kendaraan masing-masing. beberapa hari ini kantorku sangat sibuk sekali... karena mendapatkan proyek dari pemerintah pusat untuk membangun jalan layang yang biayanya hingga triliunan rupiah. terkadang bahkan cenderung setiap hari, saat penat bekerja, sambil menunggu waktu dhuhur aku menelpon istriku untuk menanyakan keadaanya disekolah dan menanyakan keadaan anak kami yang diasuh oleh baby sitter dirumah. yah... dengan itu dan melihat foto istri dan anakku dilaptop kerjaku rasa penat dan lelahku dapat terbayarkan...
Pada saat istirahat kantor setelah sholat dhuhur, entah mengapa aku berkeinginan keras untuk menengok anak ku dirumah dan istriku disekolah. apa mungkin karena seminggu ini aku lembur hingga larut malam sehingga saat pulang kerumah,, istriku telah tertidur sambil memeluk putriku dikamar tidur kami...
yah... setelah mendapatkan izin dari managerku ( karena aku perkirakan untuk pulang lalu ke sekolah istriku lalu kembali kekantor menempuh waktu hingga 3 jam)  aku dengan sepeda motorku bergegas kerumah...
saat tiba dirumah aku langsung ke kamar putri kami... yang ku temui putriku sedang tidur pulas diranjangnya sambil memeluk boneka winni the pooh kesayanganya.. ku dekati anakku lalu kupandangi dengan seksama mulai dari wajahnya yang lucu... tangannya yang mungil sedang memeluk erat boneka kesayanganya... hingga kakinya yang mungil yang se-enaknya menendang bantal guling dibawahnya...
entah rasa apa yang mengalir didalam tubuhku... yang kurasakan kesejukan, kedamaian, dan bahagia yang tidak terlukiskan saat memadang bayiku.....
setelah puas memandangi anakku, aku lalu pergi ke sekolah tempat istriku bekerja... sampai disekolah aku langsung menuju ruang kantor ( walaupun aku jarang kesekolah istriku, tapi alhamdulillah aku banyak kenal dengan guru teman istriku ).
O... ibu lagi rapat di aula dinas provinsi pak dengan beberapa guru yang lainnya, jawab bu ade salah satu teman istriku, saat aku menanyakan tentang istriku... ketika hendak menghidupkan motorku handponeku berbunyi, dari managerku yang mengatakan aku harus segera  kembali kekantor karena mendadak ada petugas dari kantor Dinas PU sedang berkunjung kekantorku..
jadi ku urungkan niatku untuk melihat istriku di Aula dinas pendidikan provinsi... ketika diperjalananya tanpa sengaja aku melihat seseorang yang mirip istriku disebuah kafe pinggir jalan. karena penasaran aku pun menghentikan motorku... dan memarkirkannya tidak jauh dari kafe itu.
lalu aku amati dari tempat parkir itu untuk memastikan apakah wanita itu benar istriku... yah.. benar itu istriku sedang makan siang dengan 2 teman guru wanitanya.  ketika sedang asik makan siang, kulihat istriku mengangkat Hpnya, lalu berbicara dengan temannya ( entah apa yang dibicarakannya, karena jarak parkir denga tempat istriku makan cukup jauh), kemudian istriku berjalan menuju sebuah restoran cepat saji tak jauh dari cafe tempat istriku makan ( sekitar 4 toko jaraknya dari cafe tersebut ). karena penasaran, aku ikuti dari kejauhan. disana ia bertemu seorang wanita dan seorang pria yang telah menunggu.. tampak dengan akrabnya istriku menyalami keduanya, setelah aku perhatikan keduanya... aku tidak mengenal mereka. padahal sebagian besar bahkan semua teman istriku aku kenal. namun anehnya kemudian si wanita itu bersalaman dengan istrii dari dann teman lelakinya dan beranjak pergi dari restoran itu. tinggallah istriku dan laki-laki itu. timbul perasaan curiga dihatiku. ditambah lagi mereka bercengkrama dengan akrabnya dan terkesan mesra ( walaupun aku tidak tahu apa yang dibicarakan, tetapi aku dapat menangkap dari gerak dan tingkah mereka). Ketika aku melihat wajah istriku tiba-tiba raut wajahnya berubah yang tadinya gembira menjadi sedih sambil menundukkan wajahnya. si lelaki tadi tiba-tiba mendekatkan kursinya ( yang awalnya mereka dibatasi oleh satu kursi bekas tempat wanita sebelumnya) dan dengan beraninya mengelus rambut istriku dan mengusap air matanya... melihat itu amarah, rasa cemburu memuncak seperti hendak memecahkan kepalaku....
tanpa berpikir panjang lagi dengan sedikit berlari aku langsung  mendekati mereka.. tampak terkejut keduanya terutama istriku,.... dengan refleks ku angkat kerah si lelaki tadi, dan kupukulkan tinjuku ke wajahnya hingga tersungkur mengenai meja dibelakangnya... sedangkan istriku menangis dengan kerasnya... dan memegangi tanganku dengan kedua tangannya.
Entah setan apa yang merasukiku keluarlah kata-kata dari mulutku yang seharusnya tidak pantas aku ucapkan:  kamu.... saat ini ku ceraikan... dan anak ikut denganku... karena kamu yang telah berselingkuh...
Segera kutinggalkan istriku dan aku langsung menuju rumah kami. se-sampainya dirumah anakku langsung ku bawa dengan gendongan menuju rumah orang tuaku yang berada dijakarta selatan..
Setelah lepas ba'da isya terdengar pintu rumah diketuk dari luar kemudian ayahku membukakan pintunya ( kebetulan aku sedang berada dikamar dengan anakku untuk memberinya susu dari dotnya ) kemudian ayahku berkata bahwa ada istriku datang...
aku menuju ke ruang tamu... disana aku melihat istriku dan adik iparku disana, istriku sedang menangis dan ayah ibuku sedang menenangkannya.. kemudian dengan menangis istriku meminta maaf... dan menjelaskan kejadian siang tadi. anehnya... yang memenuhi kepalaku hanya amarah yang meledak-ledak karena perselingkuhan istriku. sehingga sama sekali tidak terdengar olehku apa yang diucapkan oleh istriku...
Singkat cerita aku tetap dengan pendirianku untuk menceraikan istriku....
esok harinya saat sedang istirahat jam makan siang dikantor, mendadak ada seorang teman mendekatiku, langsung menarikku ke ruang pantri... disana ia menunjukkan acara patroli di TV, saat itu kulihat seorang mayat wanita ditemukan di tepi pantai.... dan kulihat dengan seksama... wajah wanita itu... mirip sekali,,, dan ternyata dia istriku.... mendadak kepalaku terasa berat... badanku terasa lemas... entah apa yang terjadi pada tubuhku. untuk temanku dengan cepat menangkap tubuhku dan mendudukanku dikursi pantri...
langsung aku menuju RS dibilangan bintaro ( karena di berita istriku telah dibawa ke RS dan di tangani oleh pihak polresta jaKut).. disana kulihat istriku... istriku yang menemaniku selama ini telah tiada...
menurut pihak berwajib istriku diculik paksa oleh seorang psikopat dan dibunuh di tepi pantai.. dan... ketika polisi menunjukkan foto tersangka... mendadak jantungku berhenti berdetak, tubuhku terasa kaku..
yah... laki-laki itu adalah pria yang aku pukul saat direstoran itu...
Menyesal.... sangat-sangat menyesal... perasaan itu yang saat ini memenuhi kepalaku,,, seadainya aku tidak menceraikan istriku,,, seadainya segera aku membawa istriku pulang saat kejadian direstoran itu... mungkin tidak akan begini kejadiannnya..
Ketika aku hendak meninggalkan RS, seorang polisi memberikan sebuah buku kecil kepadaku.. ia mengatakan buku ini ada disaku istriku saat dia meninggal...
Saat kubuka lembaran pertama buku itu.... ternyata buku itu adalah diary milik istriku....
Kubuka halaman pertama dan kubaca...
Hal 1:
Dear diary hari ini aku bahagia...
aku telah menemukan belahan jiwaku,, seorang iman yang akan membimbingku dan membawaku ke kebahagiaan dunia akhirat....

Hal 71:
Dear diary kini aku punya putri dirumah kami... "Annisa" putri kami yang membuat aku dan suamiku bahagia...
.... ah,,, semoga dengan adanya putri kami nissa.. aku akan makin mencintai suamiku....

Hal 105:
Dear diary.. mengapa akhir-akhir ini ayah nisa sering pulang larut malam... padahal aku sudah menunggu dari sore,, padahal aku sudah menyiapkan makanan yang terbaik,,, padahal aku ingin bercerita tentang sekolahku,,, padahal aku ingin bercerita tentang annisa yang sudah tambah pintar,, sudah bisa mengenal ayahnya,, padahal aku sudah menyiapkan sarapan pagi,,, tapi tidak disentuh sedikitpun,,, padahal aku ingin mencium tangan suamiku sebelum dia berangkat kerja,,,

apakah ada yang salah pada diriku...


Hal 207:
Dear diary... aku sedih sekali hari ini...
mengapa ayah nisa menceraikanku... padahal aku ingin menceritakan semua...
hari itu, aku ingin menemui teman akrabku semasa sma.. Indah namanya.. padahal aku tidak mengenal laki-laki itu...
ayah..... aku tidak berselingkuh... ayah aku sangat mencintaimu..... sampai matipun aku mencintaimu ayah..

Hal 209:
Dear diary...
Maafkan aku ayah.. seharusnya aku ceritakan ini semua kepada ayah.... bukan kutuliskan di diary ini...
semoga kelak... jika ayah membaca buku ini ayah tahu... betapa aku mencintai ayah... mencintai anak kita, dan ingin sekali bersama dalam keluarga yang selalu ingat kepada Allat ta'ala..

Maafkan aku ayah... jika selama ini aku tidak bisa menjadi istri yang baik, makmum yang taat pada imamnya.. ibu yang tidak bisa merawat anaknya... tapi... aku akan selalu berusaha sampai ajalku tiba untuk jadi seperti apa yang ayah ingin kan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar